Surakarta (21/10/2024), Kepala Pusat Kerjasama Internasional LP2M UIN Salatiga, Ibu Marisa Fran Lina, M. Pd. menjadi pembicara pada acara International Discussion yang bertajuk “Enhancing Economics Global Partnership in Higher Education” di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), UIN Raden Mas Said, Surakarta. Acara tersebut dibuka secara resmi oleh Dekan FEBI, Prof. Dr. M. Rahmawan Arifin, M. Si.
“Luar biasa sekali UIN Salatiga in, tahun ini sudah berhasil merekrut puluhan mahasiswa asing dari belasan negara, kita perlu belajar banyak dari kantor internasional di sana. Terus terang, untuk perekrutan mahasiswa asing di sini, sudah menjadi tanggung jawab fakultas masing-masing, dan FEBI di sini tahun ini sudah mendapatkan 4 mahasiswa asing dari Filipina dan tahun depan kita harus mendapatkan variasi minimal dari 5 negara yang berbeda.” Jelas, Prof. Arifin.
Ibu Marisa, pada kesempatan itu berbagi banyak hal terkait kerjasama internasional juga proses perekrutan mahasiswa asing di UIN Salatiga yang membutuhkan waktu satu tahun untuk menjadi seperti sekarang ini. Beliau memaparkan, “Tahun 2023, kita benar-benar prihatin karena hanya mendapatkan 3 calon mahasiswa asing dari India, 1 calon menghilang di tengah jalan, 1 calon ditolak oleh host (yang menerima mahasiswa asing), dan akhirnya mendapatkan 1 mahasiswa yang itu saja sangat telat datangnya yaitu hampir akhir Oktober 2023. Di awal tahun 2024, kita bekerja keras, semua hal seperti penataan web admisi, skema beasiswa dan tentunya dukungan banyak pihak terutama para pimpinan yang suportif, dan Alhamdulillah kita berhasil menyeleksi lebih dari 142 pendaftar dari berbagai negara, kita mendapatkan 36 mahasiswa asing dari 15 negara di tahun 2024.”
Pada diskusi tersebut, Mafu Ceesay dari Gambia, Marianah dari Madagaskar, 2 mahasiswa asing dari UIN Salatiga, juga M. Ihsan Al-Fauzi, salah satu relawan KUI (International Office Voluntary Program/IOsVOLP) juga turut serta memberikan kesan dan komentarnya selama menjadi bagian dari internasionalisasi kampus. Intinya, 2 mahasiswa asing tersebut sangat senang dengan UIN Salatiga, dengan pelayanan dan kotanya yang asri dan sejuk. Sedangkan Fauzi juga memberikan kesan positif tentang keikutsertaannya menjadi relawan, di mana dia banyak belajar dari penggunaan bahasa Inggris secara aktif juga belajar menjadi problem solver dalam pengurusan mahasiswa asing dan kegiatan internasional lainnya. (MFL)