Salatiga, 21 November 2024. Ruang Rapat Utama Gedung KH. Ahmad Dahlan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) UIN Salatiga menjadi tempat perhelatan “Sosialisasi Penguatan Moderasi Beragama bagi Dosen dan Tenaga Kependidikan UIN Salatiga”. Kegiatan tersebut merupakan Proker Center of Washatiyah Islam UIN Salatiga dalam rangka penguatan moderasi beragama di lingkungan kampus tercinta dan dihadiri oleh Dosen dan Tendik UIN Salatiga. Bertindak sebagai narasumber kegiatan, yakni Prof. Dr. Phil. Sahiron, M.A. (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta) dan Luthfi Rahman, S.Th.I., M.A. (UIN Walisongo Semarang) dengan dimoderatori oleh Kapus Washatiyah Islam periode 2022-2024, M. Agung Hidayatulloh, S.S., M.Pd.I.
Acara dibuka oleh Ketua LP2M UIN Salatiga, Hammam, Ph.D. dalam sambutan pembukaannya, disampaikan bahwa kegiatan ini sangat dinantikan dan insya Allah membawa maslahat bagi kampus tercinta. “Kami berterima kasih kepada Prof Sahiron dan Mas Luthfi yang berkenan hadir untuk sharing ilmu terkait dengan moderasi beragama. Sebagaimana kita tahu bersama bahwa visi UIN Salatiga dimulai dengan “Menjadi pusat unggulan moderasi Islam” dan insya Allah kegiatan ini menjadi salah satu jalan bagi lembaga mewujudkan visi tersebut. Kepada para Dosen dan Tendik yang hadir, kami ucapkan banyak terima kasih”, ujarnya. Untuk menambah keberkahan dan memohon kelancaran acara, dilantunkan Do’a yang dipimpin oleh Dr. Oktio Frenki Biantoro, M.Pd.I.
Prof. Sahiron selaku narasumber pertama kegiatan ini menyampaikan bahwa kemajuan saintek harus diimbangi oleh keimanan bangsa dengan melekatnya nilai-nilai moderasi beragama. Ciri suatu bangsa memiliki moderasi beragama yang baik adalah tidak adanya konflik antar umat beragama. Selain itu, beliau juga menjelaskan indikator moderasi beragama yang menjadi parameter keberhasilan program mulia ini. Narasumber kedua, Luthfi Rahman, S.Th.I., M.A. menyampaikan materi “Udar Asumsi Moderasi Beragama”. dalam paparannya, disampaikan bahwa dalam mewujudkan paradigma terkait moderasi beragama, seseorang haruslah memiliki perspektif baru dengan open mind, open heart, dan open will. Hal ini dikarenakan seseorang yang berpikir sempit akan selalu closed mind, closed heart, dan closed will yang tentunya akan menjadi penghambat perkembangan moderasi beragama di Indonesia ini.
Kepala Pusat Washatiyah Islam UIN Salatiga, Muhamad Rozikan, S.Pd.I., M.Pd. mengatakan bahwa sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman lebih mendalam serta menguatkan nilai-nilai moderasi beragama bagi dosen dan tenaga kependidikan UIN Salatiga. Harapannya, tahun depan bisa diadakan Program Training of Trainer (ToT) Penguatan Moderasi Beragama bagi Dosen dan Tendik UIN Salatiga.