Inisiatif Green Campus dari UIN Salatiga Jadi Topik Utama Pengabdian di Malaysia

Sebagai bagian dari pengabdian internasional, Dr. Maslikhah, M.Si., dosen UIN Salatiga, baru-baru ini mempresentasikan konsep “Green Campus” dalam ceramah khusus di Fakulti Pengajian Islam, Universiti Malaysia Sabah (UMS). Acara ini menarik minat banyak mahasiswa dan akademisi UMS yang ingin mengetahui lebih jauh mengenai cara UIN Salatiga menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam lingkungan kampus. Dengan mengedepankan pendekatan etnografi, Dr. Maslikhah menjelaskan bahwa “Green Campus” bukan sekadar inisiatif lingkungan, tetapi juga transformasi budaya yang melibatkan seluruh sivitas akademika untuk menjaga keberlanjutan lingkungan secara kolektif.

Dr. Maslikhah memaparkan langkah-langkah strategis yang diterapkan di UIN Salatiga, mulai dari pengurangan limbah plastik hingga penciptaan ruang-ruang hijau yang dirancang untuk mendukung pembelajaran dan relaksasi. Ia menjelaskan bagaimana keterlibatan aktif mahasiswa, dosen, dan staf dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan kampus menjadi bagian penting dari budaya akademik di UIN Salatiga. “Penghijauan kampus adalah upaya untuk tidak hanya menyediakan fasilitas fisik yang nyaman, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kepedulian lingkungan dalam kehidupan sehari-hari seluruh komunitas kampus,” jelas Dr. Maslikhah dalam ceramahnya.

Diskusi berlangsung dinamis, dengan banyak peserta yang menyampaikan ide-ide untuk mendukung implementasi “Green Campus” di lingkungan UMS. Salah seorang peserta, yang juga merupakan dosen UMS, menyampaikan ketertarikannya untuk berkolaborasi dengan UIN Salatiga dalam penelitian mengenai dampak lingkungan dan perilaku masyarakat kampus dalam menjaga keberlanjutan. Selain itu, mahasiswa dari berbagai jurusan turut berdiskusi mengenai pentingnya keterlibatan mahasiswa dalam setiap program keberlanjutan yang dijalankan di kampus mereka.

Pengabdian internasional ini tidak hanya memperkuat hubungan akademik antara Indonesia dan Malaysia, tetapi juga membuka peluang kolaborasi lintas negara untuk mengembangkan model kampus berkelanjutan. Dr. Maslikhah berharap konsep Green Campus yang disampaikannya dapat menginspirasi kampus-kampus lain di kawasan Asia Tenggara untuk lebih aktif dalam menjaga lingkungan melalui pendekatan budaya dan partisipasi kolektif.