Mentor Australian Volunteers Mengingatkan Pentingnya Human Research Ethics Committee (HREC) Sebagai Bagian Penting dalam Proses Penelitian

Research Development Mentor atau program pendampingan bidang penelitian telah terlaksana selama 3 bulan mulai dari tanggal 03 Juni hingga 03 September 2024 di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) UIN Salatiga. Program tersebut diprakarsai oleh AUSAID-Australian Volunteers for International Development yang salah satu kerjasamanya dengan Kantor Urusan Internasional UIN Salatiga. Zakiyyudin, selaku Rektor UIN Salatiga, mengatakan bahwa program ini adalah salah satu strategi dalam pengembangan sumber daya manusia yang ada di UIN Salatiga. “Para peserta program tersebut memang dikhususkan kepada sivitas akademik di UIN Salatiga, terutama yang ada di Fakultas yang mendapatkan program pendampingan tersebut. Pesertanya bisa dari dosen, karyawan, atau mahasiswa”, ujar rektor.

Peserta yang mengikuti kegiatan ini berjumlah 48 orang yang berasal dari kalangan dosen, mahasiswa Program Khusus Kelas Internasional (KKI), dan mahasiswa pasca sarjana. Dalam proses pendampingan, kegiatan tersebut dipandu oleh Zarrin S. Siddiqui, seorang dokter yang kemudian berkarir di dunia pendidikan dan mengajar di Universitas Western Australia. Walaupun kegiatan ini sempat tertunda, Marisa Fran Lina, Kepala Pusat Kantor Urusan Internasional UIN Salatiga, merasa lega karena akhirnya bisa mendapatkan mentor yang tepat. “Memang tidak mudah mendapatkan mentor yang mau dan memiliki kemampuan sesuai bidang yang kita ajukan. Misalnya FTIK sudah mengajukan bidang Business Development for SME, Social Media Campaign, dan Research Development Mentor, tapi ternyata hanya bidang Research Development Mentor yang bisa terlaksana”, ucap Marisa.

Selama 3 bulan tersebut, proses pendampingan dilakukan dengan model blended yaitu pertemuan online dengan menggunakan konferensi video dan penugasan. Topik yang dibahas pun cukup menyeluruh yaitu tentang penelitian kualitatif, kuantitatif, perpaduan, dan etika penelitian di kampus (Human Research Ethics Committee-Hrec). Bagian etika penelitian ini yang ternyata sering terlupa untuk dilakukan atau diwujudkan secara format dalam bentuk unit khusus yang mengawasi proses sebuah penelitian. Zarrin menegaskan bahwa prinsip-prinsip etika penelitian ini harus diperhatikan dan dikerjakan. Tujuan utamanya adalah untuk menjaga kerahasiaan data dan subjek penelitian serta menjamin proses penelitian memenuhi kaidah-kaidah akademik yang sudah ditetapkan oleh institusi terkait.