Salatiga — Pusat Wasathiyah Islam/Moderasi Beragama, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Salatiga melaksanakan Pelatihan Penguatan Moderasi Beragama bagi Mahasiswa Asing pada Kamis, 27 November 2025, bertempat di Aula Lantai 1 Ruang Rapat Utama Gedung Rektorat UIN Salatiga. Kegiatan ini merupakan salah satu program strategis Kepala Pusat Wasathiyah Islam/Moderasi Beragama dalam memperkuat kapasitas keagamaan dan pemahaman lintas budaya bagi mahasiswa internasional.
Pelatihan tersebut menghadirkan Prof. H. Abdurrahman Mas’ud, Ph.D, Guru Besar Ilmu Sejarah dan Kebudayaan Islam, sebagai narasumber utama. Beliau menyampaikan materi bertajuk “Enhancing Religious Literacy and Civic Harmony through Religious Moderation for International Students,” yang berfokus pada pentingnya literasi keagamaan, sikap toleransi, serta etika hidup berdampingan dalam masyarakat majemuk. Materi ini diharapkan mampu memberikan kerangka berpikir yang lebih luas bagi mahasiswa asing tentang nilai-nilai moderasi beragama di Indonesia.
Ketua LP2M UIN Salatiga, Hammam, Ph.D dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman mahasiswa asing mengenai konteks keberagaman agama dan budaya di Indonesia. “Sebagai kampus Islam negeri yang terbuka dan inklusif, UIN Salatiga berkomitmen memberikan pendampingan kepada mahasiswa asing agar mereka dapat beradaptasi dengan lingkungan sosial-keagamaan Indonesia secara lebih efektif, bijaksana, dan penuh rasa hormat,” tandasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Rektor UIN Salatiga, Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag., memberikan sambutan sekaligus membuka secara resmi pelatihan tersebut. Dalam arahannya, beliau menegaskan bahwa penguatan moderasi beragama bagi mahasiswa internasional merupakan bagian dari komitmen global UIN Salatiga dalam membangun harmoni dan memperluas jejaring peradaban. “Melalui pelatihan ini, kami berharap para mahasiswa asing tidak hanya memahami nilai-nilai wasathiyah Islam di Indonesia, tetapi juga mampu menginternalisasikannya dalam interaksi sosial mereka, baik di lingkungan kampus maupun di ruang-ruang global,” ujar beliau saat membuka acara.
Kegiatan diikuti oleh 40 mahasiswa asing dari berbagai negara ini dirancang dalam bentuk sesi pemaparan materi, dialog interaktif, dan dinamika kelompok. Setiap peserta berdiskusi dan melakukan aktivitas kelompok untuk memperkuat pemahaman praktis mengenai konsep moderasi beragama.
Pelatihan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan UIN Salatiga dalam mengarusutamakan nilai-nilai wasathiyah, memperkuat harmoni sipil, serta menciptakan ekosistem kampus yang aman, inklusif, dan ramah budaya. Melalui kegiatan ini, LP2M berharap mahasiswa asing dapat menjadi duta moderasi beragama di komunitas internasional serta berkontribusi positif dalam membangun dialog antaragama dan antarbudaya.
Dengan terselenggaranya pelatihan ini, UIN Salatiga kembali menegaskan komitmennya sebagai kampus yang tidak hanya unggul dalam pendidikan dan riset, tetapi juga aktif dalam menguatkan nilai-nilai moderasi beragama sebagai fondasi kehidupan sosial yang harmonis dan kampus inklusif.



