International Office UIN Salatiiga Ikut Info Session Bersama DAAD Jakarta, Kupas Tuntas Peluang Studi dan Riset di Jerman

Banda Aceh (13/08/2025) – International Office Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga ikut berpartisipasi dalam acara yg diselenggarakan oleh IO UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerja sama dengan Deutscher Akademischer Austauschdienst (DAAD) Jakarta menggelar Info Session bertema “Study and Research in Germany & DAAD Scholarships” pada Rabu, 13 Agustus 2025. Kegiatan yang dimulai pukul 10.00 WIB ini dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting.

Kegiatan ini dipandu oleh Mira Maisura, M.Sc., penerima Beasiswa DAAD (2012) di Universitas Bremen, Jerman. Acara menghadirkan dua narasumber utama, yaitu Prof. Dr. Phil. Abdul Manan, S.Ag., M.Sc., M.A. dan La Budza.

Acara dibuka oleh Prof. Dr. Mujiburrahman, M.Ag., Rektor UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi kepada pemerintah Jerman atas kerja sama yang telah terjalin selama lebih dari 20 tahun. Ia juga menegaskan bahwa kedua narasumber yang hadir merupakan alumni perguruan tinggi di Jerman, serta berharap kerja sama ini dapat terus berlanjut di masa mendatang.

Sambutan berikutnya disampaikan oleh Muji Rahayu, Wakil Direktur Kantor Regional DAAD Jakarta, yang menyampaikan bahwa kerja sama dengan UIN Ar-Raniry sudah berlangsung sejak lama. Beliau juga menyebutkan bahwa saat ini beberapa program DAAD tengah dibuka untuk jenjang magister dan doktoral. Ia berharap acara ini dapat memberikan manfaat bagi sivitas akademika UIN Ar-Raniry.

Sesi materi pertama disampaikan oleh Prof. Dr. Phil. Abdul Manan, penerima Beasiswa DAAD tahun 2010 dan Beasiswa Wiedereinladung tahun 2015 di Muenster University. Ia menjelaskan bahwa beasiswa kuliah ke Jerman merupakan pendanaan bagi mahasiswa internasional untuk menempuh studi mulai dari jenjang S1 hingga S3. DAAD sendiri merupakan organisasi terbesar di dunia yang mendanai pertukaran akademik internasional bagi mahasiswa, peneliti, dan dosen. Salah satu program unggulannya adalah Wiedereinladung, yang khusus diperuntukkan bagi alumni DAAD atau akademisi yang pernah menempuh studi atau riset di Jerman minimal enam bulan. Program ini mencakup tunjangan hidup bulanan, asuransi, dana bantuan perjalanan, serta dukungan tambahan untuk riset maupun partisipasi konferensi.

Materi kedua dibawakan oleh La Budza, Program Officer for Scholarships and Alumni Programs DAAD Jakarta. Ia memaparkan berbagai peluang studi di Jerman, seraya mengungkapkan:

“Sebagian universitas negeri di Jerman tidak memungut biaya kuliah, hanya perlu membayar kontribusi semester sekitar EUR 100–300.”

Beliau juga membagikan informasi mengenai berbagai jenis beasiswa, mulai dari jenjang sarjana, magister, doktoral (individual maupun structured), summer courses, program untuk STEM, EPOS untuk magister dan doktoral, hingga beasiswa khusus seperti Helmut Schmidt. Semua informasi beasiswa tersebut dapat diakses melalui laman resmi DAAD: https://www.daad.de/en/studying-in-germany/scholarships/daad-scholarships/.

Menurutnya, Jerman menjadi destinasi studi yang inklusif dengan biaya relatif lebih rendah, serta masyarakat yang terbuka terhadap keberagaman. Saat ini terdapat 975 mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh studi dengan beasiswa DAAD di 422 kampus di seluruh Jerman.

“Setelah studi selesai, mahasiswa dari negara non-Eropa diperbolehkan bekerja selama 140 hari penuh, dan diperbolehkan tinggal di Jerman maksimal 18 bulan untuk mencari pekerjaan,” jelasnya.

Dengan adanya kegiatan ini, International Office UIN Salatoga berharap dapat menginspirasi lebih banyak mahasiswa, dosen, dan peneliti untuk meraih peluang studi dan riset di Jerman, serta memperluas jejaring global melalui jalur akademik. (A/M.ed. MFL)