PSGA UIN Salatiga Gelar Seminar Penanganan Kasus dan Trauma Healing bagi Satgas PPKS

Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) UIN Salatiga menyelenggarakan Seminar Penanganan Kasus dan Trauma Healing bagi Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) pada Senin, 8 November 2025 di Ruang Rapat Utama Gedung KH Hasyim Asy’ari. Kegiatan ini diadakan sebagai upaya peningkatan kapasitas Satgas dalam memberikan layanan penanganan awal serta pendampingan yang berperspektif pemulihan psikologis bagi korban kekerasan seksual.

Seminar menghadirkan narasumber Ashabul Khoir, M.Psi., seorang hipnoterapis sekaligus founder dari Levard Academy yang berpengalaman dalam intervensi trauma dan pendampingan korban. Dalam pemaparannya, Ashabul Khoir menjelaskan konsep dasar trauma, prinsip trauma-informed care, teknik stabilisasi emosi, serta langkah-langkah komunikasi empatik yang aman dan tidak menghakimi. Ia juga menekankan bahwa Satgas PPKS harus mampu menciptakan rasa aman dan nyaman sebagai tahap awal pemulihan korban.

Kegiatan dibuka oleh Kepala PSGA UIN Salatiga, Dr. Aprilian Ria Adisti, M.Pd. yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa peningkatan kapasitas Satgas merupakan kebutuhan mendesak untuk memastikan layanan yang responsif, humanis, dan sesuai standar prosedur penanganan kekerasan seksual di lingkungan kampus. “Pendekatan trauma healing sangat penting karena menyangkut keselamatan psikologis korban, yang menjadi fokus utama dalam pendampingan awal, selain itu, kegiatan ini juga menjadi refleksi Bersama bahwa satgas juga manusia biasa yang membutuhkan healing setelah secara berkelanjutan menampung aduan dari berbagai pihak.” ujarnya.

Selain paparan materi, seminar juga dilengkapi dengan sesi diskusi interaktif dan simulasi penanganan kasus. Peserta dibagi dalam beberapa kelompok untuk mempraktikkan teknik trauma healing sederhana, seperti grounding, stabilisasi emosi, dan komunikasi empatik. Narasumber memberikan umpan balik langsung kepada peserta guna memastikan pemahaman yang tepat terhadap langkah-langkah pendampingan.

Para peserta menyambut baik kegiatan ini dan merasa terbantu dengan materi yang aplikatif serta contoh kasus yang relevan dengan situasi di lingkungan kampus. Seminar ditutup dengan penyampaian komitmen bersama untuk terus memperkuat layanan PPKS dan memperluas pemahaman mengenai pendekatan pemulihan psikologis bagi korban kekerasan seksual. Melalui kegiatan ini, PSGA berharap Satgas PPKS memiliki keterampilan yang lebih kuat dalam menangani kasus secara sensitif, terarah, dan berorientasi pada pemulihan, sehingga UIN Salatiga dapat menjadi lingkungan yang aman, inklusif, serta bebas dari kekerasan seksual.