Benchmarking LP2M UIN Salatiga ke LP2M UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, Perkuat Managerial dan Tata Kelola LP2M , Layanan Bantuan Hukum, Konseling dan Kerjasama Internasional

Benchmarking LP2M UIN Salatiga ke LP2M UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, Perkuat Managerial dan Tata Kelola , Layanan Bantuan Hukum, Konseling dan Kerjasama Internasional

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat  (LP2M) UIN Salatiga melakukan benchmarking ke Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Sayyid Ali Rahmatullah (Satu) Tulungagung, dengan Tujuan Pertama tentang Managerial dan Tata Kelola LP2M, kedua tentang Inovasi Dan Layanan Pusat Bantuan Hukum dan Biro Konsultasi Huku dan ketuga tentang Inovasi dan Layanan Kantor Urusan Internasional.. Kunjungan ini diterima langsung oleh Prof. Dr. NGAINUN NAIM, M.H.I  selaku Ketua UIN Satu Tulungagung pada Rabu, 10 Desember 2025. Pemilihan UIN Satu Tulungagungsebagai lokasi benchmarking bukan tanpa alasan. UIN Satu Tulungagungdinilai memiliki inovasi serta pengembangan program internasional yang signifikan, sehingga dapat menjadi rujukan bagi UIN Salatiga untuk memperkuat kiprah internasionalnya. selajutnya Prof. Dr. NGAINUN NAIM, M.H.I menambahkan informasi tentang Perkembangan dinamika sosial, ekonomi, dan budaya di era globalisasi menuntut perguruan tinggi untuk lebih adaptif dan responsif terhadap berbagai persoalan masyarakat. Sebagai institusi yang berkomitmen pada penguatan nilai-nilai keislaman, keindonesiaan, dan kemanusiaan universal, UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung memiliki tanggung jawab besar untuk melahirkan solusi-solusi inovatif melalui pengabdian masyarakat.

Ketua rombongan yang dipimpin oleh Bapak Hammam, Ph. D selaku ketua LP2M UIN Salatiga menyampaikan bahwa fokus utama pembahasan adalah Managerial dan Tata Kelola , Layanan Bantuan Hukum, Konseling dan Kerjasama Internasional, pembelajaran dari UIN Satu Tulungagungdinilai sangat berharga.

Dalam diskusi, LP2M UIN Satu Tulungagung berbagi pengalaman tentang pengelolaan kerjasama internasional, mulai dari aktivasi Memorandum of Understanding (MoU) hingga rencana penyetaraan ijazah di tingkat global. Mereka juga membahas peluang kolaborasi riset, penulisan artikel ilmiah internasional, hingga program beasiswa, termasuk Erasmus+ di Eropa.UIN Satu Tulungagung juga memaparkan kebijakan Penelitian, PKM dan Layanan bantuan Hukum dan Konseling.

Di samping itu, UIN Satu Tulungagungrutin mengadakan berbagai agenda internasional seperti International Festival, Educational Expo, hingga outbound yang melibatkan mahasiswa asing. Salah satu terobosan penting yang dicatat UIN Salatiga adalah kerjasama UIN Satu Tulungagungdengan BPJS Kesehatan untuk mahasiswa asing. Hal ini diharapkan bisa diadopsi di Salatiga, mengingat pentingnya perlindungan kesehatan bagi mahasiswa internasional.

Dari segi rekrutmen, UIN Satu Tulungagung mengutamakan kualitas dibanding kuantitas mahasiswa asing. Proses wawancara melibatkan setiap program studi, sementara KUI berperan mendampingi. Benchmarking ini diharapkan menjadi pijakan bagi UIN Salatiga untuk mengembangkan program internasionalisasi, baik dari segi peningkatan jumlah mahasiswa asing, penguatan riset bersama, maupun penyediaan fasilitas penunjang. (JKT)