Kunjungan Prof. Reindhard ke UIN Salatiga benar-benar beliau manfaatkan semaksimal mungkin untuk bertukar pengalaman tidak hanya kepada dosen tetapi juga kepada para mahasiswa UIN Salatiga. Mahasiswa yang beruntung mendapatkan kesempatan ini adalah mahasiswa Tadris Bahasa Inggris di kelas yang diampu oleh Ibu Sari Famularsih.
Aktivitas sharing ini dilaksanakan pada hari Selasa,20 September 2022 di ruang K3.A.301 Pada kesempatan ini, prof. reinhard selaku guest lecture menyampaikan beberapa hal diantaranya terkait pemahaman tentang Cross Cultural understanding. Salah satu fungsi bahasa adalah untuk memahami lawan bicara. Meskipun demikian, selain memahami arti, harapananya mahasiswa juga mampu memahmi nilai budaya yang diyakini oleh lawan bicara. Dengan demikian akan muncul rasa saling menghargai sehingga proses komunikasi bisa berlangsung dengan suasana yang menyenangkan dan berkesan. Dengan demikian, selain mempelajari arti dari bahasa asing, mahasiswa seyogyanya juga memahami budaya asing agar memiliki kemampuan berfikir yg terbuka/ open minded, “Orang dengan latar belakang budaya berbeda ketika berbicara tidak hanya menggunakan bahasa yang berbeda tetapi juga dengan cara dan nilai budaya yang berbeda. Kata tertentu yang disampaikan orang German bisa jadi menurutnya sopan, tetapi bisa jadi tidak sopan dalam perspektif orang Jawa karena budayanya berbeda. Oleh karena itu kita harus saling memahami dengan pikiran terbuka dan toleran”, Ujar, Prof. Reinhard.
Prof. Reinhard juga bertukar cerita terkait model pembelajaran di German. German adalah negara maju dimana sarana dan media pembelajaran sangat memadai. Tidak dapat dipungkiri, bahwa sarana pembelajaran tersebut sangat penting dalam menunjang keefektifan proses pembelajaran, “Ruangan yang kondusif dan Sarana yang lengkap tentunya akan membuat materi mudah dipahami dan Suasana kelas menjadi menyenangkan”, ungkapnya. Meskipun demikian, Keefektifan pembelajaran juga dipengaruhi oleh kondisi Dosen dan mahasiswanya. Dosen harus memiliki kompetensi yang unggul untuk dapat menyampaikan materi dan menyajikan dengan media pembelajaran yang atractive sehingga apa yang disajikannya mudah dipahami oleh mahasiswa. Di sisi lain, mahasiswa juga harus memiliki kesipapan baik seara fisik maupun secara mental untuk dapat menerima materi yang disampaikan dosen. Mahasiswa harus memiliki visi dan misi yang jelas sebagai spirit dalam menuntut ilmu. Ketika mahasiswa sudah memiliki kesadaran dan semangat dalam menuntut ilmu maka ilmu tersebut akan mudah terserap. Lebih jauh lagi, ketika seorang mahasiswa sudah memiliki visi dan misi yang jelas dalam menuntut ilmu, ilmu yang didapatkannya bisa langsung dimanfaatkan dan diaplikasikan secara nyata sesuai visi dan misinya tersebut. Dengan demikian, Output dari kegiatan pembelajaran tidak hanya prestasi atau nilai akademik tetapi juga kemampuan praktis yang dapat diterapkan dan bermanfaat bagi dirinya sendiri juga sebagai modal untuk melakukan perupahan poitif / agen of change bagi lingkungan sekitar.