Surakarta (03-04/09/25)– Kepala Pusat Kerjasama Internasional LP2M UIN Salatiga ikut berpartisipasi dalam menyemarakkan Dies Natalis ke-33 Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta, Fakultas Adab dan Bahasa yang kembali menggelar konferensi internasional dengan nama The 3rd International Conference on Culture and Language (ICCL) di Hotel Syariah Surakarta. Konferensi ini mengusung tema “Innovating Knowledge through Language and Culture: Interdisciplinary Pathways for Global Understanding” dan dihadiri oleh sekitar 150 peserta dari berbagai kalangan akademisi. Pembukaan konferensi ini berlangsung pada Rabu-Kamis, 3-4 September 2025 pukul 14.00 hingga 15.30 WIB.
Acara diawali dengan sambutan dari Dr. Aly Mashar, S.Pd.I., M.Hum., Wakil Dekan Bidang III Fakultas Adab dan Bahasa. Beliau mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta di Kota Surakarta, yang dikenal dengan budaya dan nilai-nilai luhurnya. Beliau juga menyampaikan rasa terima kasih kepada para pembicara terhormat, yaitu Prof. Dr. Minako Sakai dari UNSW Sydney, Australia; KH. Muhammad Jadul Maula dari LESBUMI PBNU; Assoc. Prof. Dr. Azmi Abdul Latiff, Assoc. Prof. Dr. Sazuliana Sanif, dan Assoc. Prof. Dr. Siti Noor Fazelah Mohd Noor dari Universiti Tun Hussein Onn Malaysia; serta Abbet Nugroho, S.AP dari Kampung Dolanan Nusantara.
Dr. Aly Mashar menjelaskan bahwa tujuan ICCL ini adalah untuk terus menjaga dan menginovasi pengetahuan di bidang budaya dan bahasa. Beliau menjelaskan dari 98 makalah yang terdaftar, 60 di antaranya telah dipilih untuk dipresentasikan onsite. Beliau sangat mengapresiasi dukungan dari Rektor UIN Raden Mas Said Surakarta, Dekan, serta seluruh staf dan komite ICCL.
Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Dekan Fakultas Adab dan Bahasa UIN Raden Mas Said Surakarta, Prof. Dr. Imam Makruf, M.Pd. Beliau menyatakan bahwa konferensi ini adalah yang ketiga kalinya diselenggarakan oleh Fakultas Adab dan Bahasa, dengan partisipasi peserta secara daring dan luring.
Prof. Imam Makruf menyatakan bahwa bahasa dan budaya adalah dua aspek tak terpisahkan dalam kehidupan. Bahasa tidak hanya alat komunikasi, tetapi juga cerminan identitas dan nilai suatu komunitas. Dalam era globalisasi, beliau menganggap glokalisasi sebagai upaya penting untuk menyeimbangkan arus global dengan pelestarian nilai lokal. Beliau berharap konferensi ini menjadi wadah bagi peserta untuk berkontribusi pada komunitas global tanpa meninggalkan akar budaya bangsa. Sambutan ditutup dengan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dan harapan agar acara berjalan lancar dan bermanfaat.
Selanjutnya adalah sambutan dari Dr. Zainul Abbas, M.Ag., Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Kelembagaan, yang mewakili Rektor UIN Raden Mas Said Surakarta. Beliau memberikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya konferensi ini dan menyoroti bahwa acara ini luar biasa karena hampir seluruh peserta juga merupakan presenter.
Dr. Zainul Abbas menyampaikan visinya tentang UIN Raden Mas Said Surakarta sebagai kampus glokal, yaitu kampus yang memiliki pemahaman global (global understanding) sekaligus mampu berkiprah di dunia internasional. Konsep ini mencakup pemahaman global dan kemampuan untuk berkiprah di kancah internasional, sambil tetap berakar pada kearifan lokal. Beliau menjelaskan bahwa internasionalisasi bukanlah hal yang mustahil, mengingat kemajuan teknologi dan kemudahan akses di era modern.
Beliau menegaskan bahwa peran bahasa dan budaya sangat krusial dalam membangun peradaban manusia. Bahasa, menurutnya, adalah penentu apakah suatu bangsa menjadi civilized atau uncivilized. Ia memberi contoh bagaimana penggunaan bahasa dapat memicu pergerakan besar seperti yang terjadi pada beberapa hari sebelum acara ini diselenggarakan. Sementara itu, budaya menjadi konteks yang sangat penting, di mana setiap bangsa memiliki nilai-nilai moral dan prinsipnya sendiri.

Dalam konteks glokalisasi, UIN Raden Mas Said Surakarta tidak hanya mengirimkan akademisi untuk belajar di luar negeri, tetapi juga menerima mahasiswa asing dari berbagai negara. Hal ini menjadi kesempatan besar untuk bertukar kebudayaan. Konferensi ini, menurutnya, adalah salah satu upaya untuk menjalin hubungan internasional dan memperkenalkan budaya Indonesia kepada dunia. Beliau berharap acara ini dapat memberikan manfaat besar bagi seluruh peserta, baik di dalam maupun di luar lingkungan UIN Raden Mas Said Surakarta. Sebagai penutup, Dr. Zainul Abbas menyatakan bahwa acara yang diselenggarakan oleh fakultas yang terbilang sederhana ini memiliki makna yang sangat luas. Ia berharap konferensi ini dapat terus memberikan kesempatan bagi para dosen, mahasiswa, dan masyarakat untuk mempublikasikan gagasan mereka ke dunia yang lebih luas, baik di dalam maupun di luar lingkungan UIN Raden Mas Said Surakarta.


Malamnya digelar acara parallel session, dan Ibu Marisa Fran Lina (Kapus Kerjasama Internasional) berkesempatan menjadi salah satu presenter pada acara tersebut. Beliau mempresentasikan riset bertajuk “Learning a new language: how do international students communicate?”. Riset ini tentang mahasiswa internasional di UIN Salatiga yang mempelajari bahasa baru untuk beradaptasi dengan lingkungan baru. Mereka diharuskan belajar bahasa Indonesia dengan bantuan kemampuan bahasa Inggris mereka. Penelitian tersebut bertujuan untuk menyelidiki proses komunikasi mahasiswa internasional tersebut. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi tantangan yang dihadapi oleh mahasiswa internasional dalam mempelajari bahasa baru dan strategi mereka untuk mengatasi tantangan tersebut. Lima mahasiswa dari tiga negara dan empat program studi di Universitas Islam berpartisipasi dalam penelitian ini. Proses komunikasi mereka bervariasi sehingga mereka dapat beradaptasi dengan baik dengan penduduk lokal. Namun, mereka mampu bertahan berkat strategi yang mereka terapkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mereka tetap berinteraksi dengan masyarakat lokal di luar sekolah dan mengalami gegar budaya. Semua pihak yang terlibat, termasuk mahasiswa, universitas tuan rumah, dan kantor internasional, harus secara cermat mengatur dan mengimplementasikan kegiatan program mulai dari konsepsi hingga tindak lanjut (ed.MFL).

