Muhammadiyah dan Konsep Negara Pancasila: Sebuah Kajian Ijtihad

Sebuah penelitian kolaboratif antara Zakiyuddin dari Indonesia dan Hasnan Bachtiar dari The Australian National University, Australia, telah mengungkap bagaimana Muhammadiyah, salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, telah melakukan ijtihad dalam menginterpretasikan konsep Negara Pancasila.

Penelitian ini berfokus pada bagaimana Muhammadiyah membangun konsep Negara Pancasila sebagai Dar al-‘Ahd wa al-Shahadah, atau negara perjanjian dan kesaksian. Para peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif untuk menganalisis dokumen-dokumen Muhammadiyah, seperti fatwa, resolusi, dan tulisan-tulisan ulama Muhammadiyah.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Muhammadiyah menggunakan metode teologi politik untuk menginterpretasikan Islam dalam konteks modern. Organisasi ini berusaha untuk menemukan harmoni antara nilai-nilai Islam dengan nilai-nilai Pancasila, dengan menjadikan Pancasila sebagai manifestasi dari nilai-nilai Islam yang universal.

Penelitian ini juga menyoroti pentingnya ijtihad dalam konteks perkembangan Islam di Indonesia. Muhammadiyah, sebagai salah satu organisasi Islam modernis, telah menunjukkan kemampuannya untuk beradaptasi dengan perubahan zaman tanpa mengabaikan nilai-nilai Islam.

Implikasi Penelitian

Penelitian ini memiliki implikasi penting bagi pemahaman Islam di Indonesia. Pertama, penelitian ini menunjukkan bahwa Islam dapat beradaptasi dengan konteks sosial-politik yang berbeda-beda. Kedua, penelitian ini juga menunjukkan bahwa ijtihad dapat menjadi alat yang penting untuk mengatasi tantangan-tantangan zaman.