PELATIHAN KONSELING DASAR BAGI KONSELOR SEBAYA

PUSAT KONSULTASI DAN KONSELING TAZKIA berkesempatan mengadakan acara pelatihan bagi para konselor dan tenaga didik, acara yang mengundang narasumber antara lain dari Kepala Dinas Pendidikan Bpk.Drs.Muh Nasiruddin , Dosen Hukum UiN Salatiga Bpk.Yusuf khumaini .M.H , dan Ibu Setyawati Intan Safitri,S.P.M.Si tersebut dibuka oleh KAPUS KONSULTASI DAN KONSELING UIN SALATIGA Ibu Siti Asdiqoh ,M.Si , beliau berharap dengan adanya acara tersebut dapat memberikan dampak positif dan ilmu yang bermanfaat bagi banyak kalangan.

Kepala dinas Pendidikan Bpk.Drs.Muh Nasiruddin selaku pemateri pertama menyampaikan dengan sub tema Strategi Sekolah Mencegah perilaku Pelecehan Seksual dan Bullying. Beliau menghimbau agar sekolah bisa menjadi salah satu tempat / jembatan yang mampu menjadikan anak didik yang memiliki kedisiplinan dengan penanganan yang tepat, tidak dipungkiri zaman “gadget” sekarang ini akan lebih riskan anak terdampak pelecehan seksual dan bullying , maka dari itu sebagai tenaga didik/orang tua harus lebih ekstra memberikan perhatian dan tindakan yang lebih tegas yang tanpa melanggar hukum,tegasnya. dan tak lupa jangan sampai ada kontradiksi antara tenaga didik/orang tua,Tutupnya.

Dalam pandangan hukum yang disampaikan oleh Bpk.Yusuf khumaini M.H beliau menyampaikan kaitannya dengan maraknya pelecehan seksual dan bullying, alangkah baiknya jikalau sekolah bekerjasama dengan dinas yang menaungi masalah tersebut salah satunya Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) agar terjadi keseimbangan dengan pemberian arahan kepada pelaku/ korban.Dan beliau sangat menegaskan bahwa hukuman bagi para pelaku yang dimana jikalau pelaku tersebut adalah orang terdekat , seperti orang tua kandung, saudara , tenaga medis , dan tenaga didik. itu akan sangat memberatkan hukumannya seperti yang diatur dalam undang-undang No.12 tahun 2022, tutupnya.

dari pandangan psikologis yang disampaikan Ibu Setyawati Intan Safitri ,Beliau menyampaikan bahwasannya korban maupun pelaku kekerasan seksual dan bullying akan mengalami trauma, maka dari itu ada alternatif yang bisa dilakukan yaitu dengan istilahnya Narrative Writing atau menulis untuk diri sendiri, hal ini akan mempu mengelola emosi dengan baik,karena pada dasarnya emosi itu haruslah dikelola dengan sangat baik,tentunya hal ini tak luput dari peran orang tua dan tenaga didik sebagai orang terdekat. dan keduanya harus menjadi orang yang bisa dipercaya agar mempu menyembuhkan trauma.dalam pungkasannya beliau berkata kepada para hadirin , ”Menulislah untuk diri sendiri saat situasi sulit dan kreatiflah”