Peserta IMoP 2025 Lakukan Kunjungan Akademik ke ICCCM Malaysia

KUALA LUMPUR – Sebanyak 10 mahasiswa UIN Salatiga yang terpilih pada program International Mobility Program (IMoP) 2025 melakukan kunjungan akademik ke International Cultural Communication Center Malaysia (ICCCM) pada Rabu (26/11). Selain itu, ikut turut serta memimpin kunjungan, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M), Bapak Hammam, Ph, D dan juga turut hadir Dekan Fakultas Ushuludin Adab dan Humaniora (FUADAH), Prof, Dr, Supardi, M.A serta Kepala Pusat Kerjasama Internasional, Ibu Marisa Fran Lina, M. Pd. Kegiatan kunjungan tersebut dilaksanakan di kantor ICCCM yang berlokasi di 2A, Persiaran Damansara Endah, Taman Damansara Endah, Kuala Lumpur, Malaysia.

Kunjungan diawali dengan penyampaian maksud dan tujuan kunjungan oleh Ketua LP2M. “Kegiatan ini merupakan tindak lanjut kerjasama UIN Salatiga dan ICCCM yang sudah diinisiasi di kantor ICCCM Yogyakarta, Indonesia,” jelas beliau.

“Kolaborasi riset antar dosen terutama yang dari luar negeri juga program visiting professor, diharapkan juga perlu dikembangkan lagi kerjasamanya antara UIN Salatiga dan ICCCM,” tambahan dari Prof. Supardi selaku Dekan FUADAH

Ibu Marisa selaku Kapus Kerjasama Internasional bermaksud lebih banyak mengeksplor kemungkinan kerjasama-kerjasama yang belum sempat terlaksana sampai detik ini agar tidak hanya jadi sleeping MoU. “Program mobility lain yang skema in-bound, kami memiliki ISComE (International Students Community Engagement) di mana kita mendatangkan mahasiwa internasional baik yang sudah ada di Indonesia atau dari luar negeri untuk join program kami. Untuk tiket pesawat bisa ditanggung oleh peserta/sponsor/ICCCM sedang untuk transportasi local, akomodasi dan konsumsi selama 1 minggu kegiatan menjadi tanggungan UIN Salatiga.” Papar beliau.

Selain itu, dalam kunjungan tersebut, para mahasiswa IMoP diminta untuk memperkenalkan Indonesia melalui sesi presentasi yang dibagi menjadi tiga kelompok. Presentasi tersebut menjadi bagian dari Student Activity yang dirancang untuk memperkuat pemahaman budaya antarnegara. Adapun tiga topik yang disampaikan meliputi:

  1. Symbolic logo representing the friendship between Indonesia and Malaysia;
  2. Poster comparing cultures, seperti makanan, festival, dan tradisi;
  3. Three-step collaboration proposal, berupa gagasan kerja sama sederhana seperti online forum, joint youth project, dan cultural festival.

Selain kegiatan presentasi, rombongan IMoP juga menerima pemaparan materi langsung dari ICCCM. Materi yang disampaikan mencakup berbagai fokus kerja sama bilateral melalui pendidikan, antara lain: pengembangan standar pendidikan transnasional, professional development, peluang pendidikan global, student exchanges, serta reformasi sumber daya pendidikan. ICCCM turut menekankan pentingnya adaptabilitas, kemampuan pemecahan masalah, dan kompetensi lintas budaya dalam hubungan pendidikan dua negara.

Kunjungan ini dilaksanakan sebagai upaya memperluas wawasan internasional mahasiswa, memperkenalkan berbagai bentuk kolaborasi lintas negara, sekaligus memperkuat jejaring antara Indonesia dan Malaysia di bidang pendidikan. Melalui program ini, peserta diharapkan mampu memahami keragaman sistem pembelajaran, memperkaya perspektif global, serta menumbuhkan kemampuan kepemimpinan dan kerja sama lintas budaya. (A/M/MFL)