Salatiga, 10 Desember 2024. Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) UIN Salatiga menyelenggarakan “WORKSOP PENGELOLAAN UNIT LAYANAN TERPADU PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KEKERASAN SEKSUAL” di hotel Grand Wahid Salatiga pada 9-10 Desember 2024. Peserta kegiatan ini terdiri dari Dosen dan Tendik UIN Salatiga, perwakilan mahasiswa, dan perwakilan dari Pemkot Salatiga. Ketua LP2M UIN Salatiga Hammam, Ph.D. dalam laporannya menyampaikan terima kasih kepada pimpinan UIN Salatiga yang telah mendukung dan memberi arahan sehingga kegiatan ini bisa berjalan. “Terima kasih kepada pimpinan atas suppot yang diberikan dan para hadirin peserta workshop ini. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya kita untuk terus menjadi kampus yang ramah gender dan zero kekerasan seksual”, ucap Hammam.
Rektor UIN Salatiga, Prof. Zakiyuddin, M.Ag. memberikan sambutan dan membuka secara resmi kegiatan ini. “Terima kasih atas kehadiran bapak ibu dan adik-adik mahasiswa di kegiatan ini. Apresiasi saya untuk segala upaya UIN Salatiga sehingga menjadi Terbaik Perguruan Tinggi Responsif Gender. Kekerasan seksual menjadi sangat memprihatinkan akhir-akhir ini dan korban tidak hanya perempuan, tetapi juga laki-laki. Satgas PPKS dibentuk dalam rangka upaya sinergi untuk mencegah dan menyelesaikan masalah kekerasan seksual. Visi UIN Salatiga yaitu untuk keluhuran martabat kemanusiaan marilah kita gapai bersama-sama. Marilah kita buka workshop ini dengan bersama membaca Basmallah”, sambut rektor.
Bertindak sebagai narasumber kegiatan workshop ini adalah Khasan Ubaidilah, S.Pd.I, M.Pd.I dari UIN Raden Mas Said Surakarta yang merupakan Aliansi PTRG Indonesia dan IPDA Deny Setiawan, S.H., Kanit PPA Satreskrim Polres Salatiga. Pemateri pertama menyampaikan paparan yang berjudul “Menjadi Pahlawan Merdeka dari Kekerasan Seksual”. Kang Ubed dalam paparannya membuka dengan pertanyaan mengapa kekerasan seksual penting dibicarakan di satuan pendidikan? Pada kesempatan itu, diberikan pula kesempatan bagi para peserta untuk berdiskusi dan mempresentasikan serta saling menanggapi strategi dalam pencegahan dan penanganan kekerasan seksual.
Pemateri kedua, IPDA Deny dengan tema “Kekerasan seksual berbasis siber” menyampaikan materi tentang bagaimana Polres Salatiga, dalam hal ini Unit PPA hadir dalam pencegahan dan penanganan kasus kekerasan seksual. IPDA Deny juga meyakinkan bahwa Polres Salatiga selalu siap dan hadir untuk menjaga Kota Salatiga menuju Kota yang zero kekerasan seksual. Peserta workshop merasa senang dan bersemangat dalam mengikuti kegiatan yang penuh manfaat ini. Banyak ilmu yang diperoleh dan semoga semangat kita tetap terjaga untuk menjadikan UIN Salatiga perguruan tinggi yang senantiasa terdepan dalam upaya mencapai keluhuran martabat kemanusiaan dengan ramah gender dan zero kekerasan seksual.