Dalam rangka Dies Natalis ke-54, Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga menggelar sejumlah kegiatan. Kegiatan-kegiatan itu dipandegani oleh unit-unit maupun ditangani langsung oleh rektorat. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) sendiri, melalui Center of Wasathiyyah Islam (Pusat Wasathiyyah Islam), menyelenggarakan sebuah perlombaan yang dapat diikuti oleh semua unsur, baik mahasiswa, dosen, dan juga tenaga kependidikan. Event yang dimaksud adalah Lomba Penulisan Opini Moderasi Beragama.
Lomba yang bertemakan “Moderasi Beragama untuk Perdamaian Global” itu dilaksanakan pada 8 Juni 2024. Kepala Pusat Wasathiyyah Islam, M. Agung Hidayatulloh, menuturkan, “Lomba opini ini digelar sebagai langkah strategis untuk menjaring tulisan-tulisan yang dapat memperkaya khazanah penguatan moderasi beragama di Indonesia”. Sejatinya, Kementerian Agama RI telah mendengungkan moderasi beragama secara masif. Namun demikian, “Karya-karya berupa pemikiran ilmiah yang dikemas dalam tulisan populer seperti di surat kabar (cetak dan online) disadari belum begitu banyak”, ujarnya. Padahal, setiap orang dimanapun ia berada selalu memegang gawai (misalnya telepon pintar). Dengan gawai itu, konten-konten yang terindikasi berisi ujaran kebencian pun bisa menjadi konsumsi hariannya.
Lomba opini sendiri dilaksanakan secara terbatas, yakni untuk kalangan internal UIN Salatiga. “Meskipun demikian, hasil tulisan peserta nanti akan dipublikasikan secara online kepada khalayak di media yang kami miliki”, tutur Hammam, Ketua LP2M. “Ke depan, lomba serupa akan dihelat untuk lingkup nasional”, tambahnya.
Sesuai Perpres RI Nomor 58 Tahun 2023, moderasi beragama dapat dipahami sebagai cara pandang, sikap, dan praktik beragama dalam kehidupan bersama dengan cara mengejawantahkan esensi ajaran agama dan kepercayaan yang melindungi martabat kemanusiaan dan membangun kemaslahatan umum berlandaskan prinsip adil, berimbang, dan menaati Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai kesepakatan berbangsa. Di regulasi tersebut, terdapat empat indikator moderasi beragama yang musti menjadi perhatian para peserta. Keempat indikator itu yakni komitmen kebangsaan, toleransi, anti-kekerasan, dan penerimaan terhadap tradisi.
Di samping indikator, calon peserta perlu mempertimbangkan prinsip dan nilai moderasi beragama saat menulis opininya. Prinsip dan nilai-nilai itu terdiri dari Tawassuth (mengambil jalan tengah), Tawāzun (berkeseimbangan), I’tidāl (lurus dan tegas), Tasāmuh (toleransi), Musāwah (egaliter), dan Syurā (musyawarah). Pun demikian, penting juga untuk memperhatikan nilai-nilai wasathiyah Islam UIN Salatiga, seperti Islah (perbaikan/perdamaian), Qudwah (keteladanan), dan Muwathanah (cinta tanah air).
Pada tataran teknis, peserta harus mengirimkan karyanya melalui formulir online sejak 31 Mei hingga 8 Juni 2024. Ada empat aspek yang menjadi komponen penilaian, yaitu gagasan (orisinal, kreatif, aktual), kesesuaian dengan tema/subtema, tuturan/penulisan, dan argumentasi. Untuk menjaga objektivitas, juri lomba berasal dari eksternal.